UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN GURU DALAM
KEHADIRAN MENGAJAR DIKELAS MELALUI PENERAPAN REWARD AND PUNISHMENT DI
SD NEGERI 3 GOMBANG KECAMATAN CAWAS KABUPATEN KLATEN SEMESTER II TAHUN
AJARAN 2010/2011
Oleh. Dwi Harjoko
ABSTRAK
Penelitian ini
bertujuan penelitian ini adalah ingin mencari alternatif pemecahan
masalah sebagai upaya meningkatkan disiplin guru dalam kehadiran
mengajar dikelas melalui penerapan Reward and Punishment.
Penelitian
tindakan ini dilakukan terhadap Kepala sekolah, guru di SD Negeri 3
Gombang Kecamatan Cawas Kab. Klaten Semester II Tahun ajaran 2010/2011.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian tindakan
sekolah yang alurnya, yaitu membuat siklus yaitu dari rencana
tindakan, melaksanakan tindakan, observasi dan refleksi pelaksanaan
tindakan selama dua siklus. Hasil refleksi tersebut digunakan sebagai
pedoman untuk pengambilan keputusan mengambil keputusan melanjutkan atau
menghentikan penelitian. Penelitian dilakukan secara spiral dalam
siklus-siklus sampai siklus kedua.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kinerja guru meningkat setelah dilakukan tindakan yang berupa
penerapan Reward and Punishment selama dua siklus. Peningkatan tersebut
meliputi peningkatan dalam Menyusun program sekolah, melaksanakan,
membuat administrasi, melaksanakan evaluasi hingga pada kedisiplinan
masuk kelas, melaksanakan pembelajaran, menilai prestasi belajar, dan
melaksanakan tindak lanjut penilaian prestasi belajar siswa.
Peningkatan
mutu pembelajaran disekolah sangat tergantung dari beberapa faktor.
Faktor yang sangat penting antara lain adalah penerapan budaya sekolah
kearah peningkatan mutu. Budaya sekolah merupakan hal yang positif yang
harus dipertahankan dan dilaksanakan oleh semua warga sekolah tanpa
merasa terpaksa. Budaya sekolah yang harus dipertahankan salah satunya
adalah masalah kedisiplinan, termasuk disiplin para guru dalam kehadiran
dikelas pada proses belajar mengajar. Untuk meningkatkan disiplin para
guru dapat diupayakan melalui bermacam-macam cara.
Dalam Penelitian
Tindakan Sekolah (PTS) ini, dicobakan tindakan berupa penerapan Reward
and Punishment untuk para guru di SD Negeri 3 Gombang Kecamatan Cawas
kab. Klaten. Hasil Penelitian menunjukkan pada siklus kedua,
kedisiplinan guru dalam kehadiran dikelas pada proses belajar mengajar
meningkat dan memenuhi indikator yang telah ditetapkan sebesar 75%. Dari
hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan
disiplin guru dalam kehadiran dikelas pada kegiatan belajar mengajar
dapat dilakukan dengan penerapan Reward and punishmen kepada guru.
Kata Kunci : Disiplin guru, Reward and punishment
PENDAHULUAN
A.Latar belakang masalah
Guru
adalah suatu sebutan bagi jabatan, posisi, dan profesi bagi seseorang
yang mengabdikan dirinya dalam bidang pendidikan melalui proses
edukatif secara terpola, formal, dan sistematis. Dalam UU Nomor 14 Tahun
2005 Tentang Guru dan Dosen (pasal 1) dinyatakan bahwa: “Guru adalah
pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengrahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur
pendidikan formal, pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan
menengah”. Guru professional akan tercermin dalam penampilan pelaksanaan
pengabdian tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi
maupun metode.
Untuk meningkatkan peranan guru dalam proses belajar
mengajar dan hasil belajar siswa, maka guru diharapkan mampu menciptakan
lingkungan belajar yang efektif dan akan mampu mengelola kelas. Guru
adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik dan mengevaluasi
peserta didik, pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Dari pengertian diatas
dapat disimpulkan, kedisiplinan guru dan pegawai adalah sikap penuh
kerelaan dalam mematuhi semua aturan dan norma yang ada dalam
menjalankan tugasnya sebagai bentuk tanggung jawabnya terhadap
pendidikan anak didiknya. Karena bagaimana pun seorang guru atau tenaga
kependidikan (pegawai), merupakan cermin bagi anak didiknya dalam sikap
atau teladan, dan sikap disiplin guru dan tenaga kependidikan (pegawai)
akan memberikan warna terhadap hasil pendidikan yang jauh lebih baik.
Peranan
guru selain sebagai seorang pengajar, guru juga berperan sebagai
seorang pendidik. Pendidik adalah seiap orang yang dengan sengaja
mempengaruhi orang lain untuk mencapai tingkat kemanusiaan yang lebih
tinggi (Sutari Imam Barnado, 1989:44). Sehinggga sebagai pendidik,
seorang guru harus memiliki kesadaran atau merasa mempunyai tugas dan
kewajiban untuk mendidik.
Keteladanan guru dapat dilihat dari
prilaku guru sehari-hari baik didalam sekolah maupun diluar sekolah.
Selain keteladanan guru, kedisiplinan guru juga menjadi salah satu hal
penting yang harus dimiliki oleh guru sebagai seorang pengajar dan
pendidik. Fakta dilapangan yang sering kita jumpai disekolah adalah
kurang disiplinnya guru, terutama masalah disiplin guru masuk kedalam
kelas pada saat kegiatan pembelajaran dikelas.Berdasarkan uraian
tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan sekolah
dengan judul : ”Upaya Meningkatkan Disiplin Guru dalam Kehadiran
Mengajar Dikelas Melalui penerapan Reward and Punishment di SD Negeri 3
Gombang Kecamatan Cawas.
B. Identifikasi Masalah
Masalah-masalah
yang mendasari dari penelitian ini dalah 1. Masih banyak guru yang
datang terlambat ke sekolah;2. Masih urangnya disiplin guru dalam
kehadiran mengajar dikelas. 3.Guru masih sering terlambat masuk kelas.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada upaya meningkatkan disiplin guru dalam kehadiran guru di kelas melalui reward and punishment.
D. Rumusan Masalah
Rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah : ”Apakah penerapan Reward and
Punishment dapat meningkatkan kedisiplinan guru dalam kehadiran mengajar
di kelas ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini
adalah ingin mencari alternatif pemecahan masalah sebagai upaya
meningkatkan disiplin guru dalam kehadiran mengajar dikelas melalui
penerapan Reward and Punishment.
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1.Hakekat Budaya sekolah
Berbagai penelitian menunjukkan peran kunci yang dapat dilakukan kepala
sekolah agar dapat meningkatkan belajar dan pembelajaran, jelas bahwa
kepala sekolah harus berperan sebagai leaders for learning (The
Institute for Educational Leadership, 2000). Para kepala sekolah harus
mengetahui isi pelajaran dan teknikteknik pedagogis. Para kepala sekolah
harus bekerja bersama guru untuk meningkatkan keterampilan.
Beberapa
manfaat yang bisa diambil dari upaya pengembangan budaya sekolah,
diantaranya : (1) menjamin kualitas kerja yang lebih baik; (2) membuka
seluruh jaringan komunikasi dari segala jenis dan level baik komunikasi
vertikal maupun horisontal; (3) lebih terbuka dan transparan; (4)
menciptakan kebersamaan dan rasa saling memiliki yang tinggi; (4)
meningkatkan solidaritas dan rasa kekeluargaan; (5) jika menemukan
kesalahan akan segera dapat diperbaiki; dan (6) dapat beradaptasi dengan
baik terhadap perkembangan IPTEK. Selain beberapa manfaat di atas,
manfaat lain bagi individu (pribadi) dan kelompok adalah : (1)
meningkatkan kepuasan kerja; (2) pergaulan lebih akrab; (3) disiplin
meningkat; (4) pengawasan fungsional bisa lebih ringan; (5) muncul
keinginan untuk selalu ingin berbuat proaktif; (6) belajar dan
berprestasi terus serta; dan (7) selalu ingin memberikan yang terbaik
bagi sekolah, keluarga, orang lain dan diri sendiri.
2.Hakekat Kedisiplinan
Disiplin
adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan
perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Adapun arti kesadaran
adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan
sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Sedangkan arti kesediaan adalah
suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan
peraturan perusahaan baik yang tertulis maupun tidak (Hasibuan
,1997:212). Menurut Davis disiplin kerja dapat diartikan sebagai
pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi
(Mangkunegara, 2000 : 129).
Dalam upaya penerapan kedisiplinan guru
pada kehadiran dikelas dalam kegiatan belajar mengajar, bisa ditempuh
dengan beberapa upaya. Adapun upaya dalam meningkatkan disiplin guru
adalah sebagai berikut: (a) sekolah memiliki sistem pengendalian
ketertiban yang dikelola dengan baik, (b) adanya keteladanan disiplin
dalam sikap dan prilaku dimulai dari pimpinan sekolah, (c) mewajibkan
guru untuk mengisi agenda kelas dan mengisi buku absen yang diedarkan
oleh petugas piket, (d) pada awal masuk sekolah kepala sekolah bersama
guru membuat kesepakatan tentang aturan kedisiplinan, (e) memperkecil
kesempatan guru untuk ijin meninggalkan kelas, dan (f) setiap rapat
pembinaan diumumkan frekuensi pelanggaran terendah. Dengan strategi
tersebut diatas kultur disiplin guru dalam kegiatan pembelajaran bisa
terpelihara dengan baik, suasana lingkungan belajar aman dan terkendali
sehingga siswa bias mencapai prestasi belajar yang optimal.
3. Hakekat Reward dan punishment
Reward
dan punishment dikenal sebagai ganjaran, merupakan dua metode yang
lazim diterapkan di sebuah organisasi, instansi, atau perusahaan yang
menargetkan adanya produktivitas kerja yang tinggi dari para
karyawannya.
Reward artinya ganjaran, hadiah, penghargaan atau
imbalan. Dalam konsep manajemen, reward merupakan salah satu alat untuk
peningkatan motivasi para pegawai. Metode ini bisa meng-asosiasi-kan
perbuatan dan kelakuan seseorang dengan perasaan bahagia, senang, dan
biasanya akan membuat mereka melakukan suatu perbuatan yang baik secara
berulang-ulang. Selain motivasi, reward juga bertujuan agar seseorang
menjadi giat lagi usahanya untuk memperbaiki atau meningkatkan prestasi
yang telah dicapai.
Sementara punishment diartikan sebagai hukuman
atau sanksi. Jika reward merupakan bentuk reinforcement yang positif;
maka punishment sebagai bentuk reinforcement yang negatif, tetapi kalau
diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Tujuan dari
metode ini adalah menimbulkan rasa tidak senang pada seseorang supaya
mereka jangan membuat sesuatu yang jahat. Jadi, hukuman yang dilakukan
mesti bersifat pedagogis menuju kearah yang lebih baik.
B.Hipotesis
Hipotesis
yang diajukan pada penelitin tindakan sekolah ini adalah “Penerapan
Reward dan punishment dapat meningkatkan kedisiplinan guru dalam
kehadiran dikelas pada proses belajar mengajar di SDN 3 Gombang
Kecamatan Cawas Kab. Klaten”
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2010/2011 di
SD Negeri 3 Gombang, sedangkan yang menjadi subyek penelitian adalah
seluruh guru SDN 3 Gombang berjumlah 12 orang yang terdiri dari 7 guru
PNS dan 5 Non PNS.
B Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Teknik
ini digunakan untuk mendapatkan data dari informan secara langsung.
Dalam melakukan wawancara dipergunakan pedoman wawancara yang terbuka.
2. Pengumpulan data sekunder
Teknik
ini digunakan untuk mengumpul data sekunder melalui dokumen-dokumen
tertulis yang diyakini integritasnya karena diperoleh dari hasil dialog
bersama kolaborator, data base sekolah, dan lain-lain.
3. Observasi atau pengamatan
Observasi
digunakan untuk melengkapi data dari wawancara dan pengumpulan
dokumentasi, terutama dalam lingkup masalah penelitian, antara lain
mengamati impelementasi kebijakan yang berkaitan dengan kedisiplinan
guru dalam kehadiran dikelas pada kegiatan belajar mengajar.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen
penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan sekolah ini antara
lain 1.Skala Penilaian ; 2.Lembar Pengamatan ; 3.Angket
D. Teknik Analisis Data
Analisa
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data kualitatif
yang bersumber dari data primer maupun empiris. Melalui analisa data
ini, dapat diketahui ada tidaknya peningkatan kedisiplinan guru dalam
kehadiran dikelas melalui pemberian reward dan punishment yang merupakan
fokus dari penelitian tindakan sekolah ini.
E. Prosedur Penelitian
Secara
singkat PTS bertujuan untuk mencari pemecahan permasalahan nyata yang
terjadi di sekolah-sekolah, sekaligus mencari jawaban ilmiah bagaimana
masalah-masalah tersebut bisa dipecahkan melalui suatu tindakan
perbaikan. Kegiatan penelitian tindakan sekolah ini, terdiri dari dua
siklus dan pada setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu : Perencanaan
, Pelaksanaan , Pengamatan , Refleksi .
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Hasil Penelitian
1. Siklus 1
a. Perencanaan
Perencanaan
adalah langkah awal yang dilakukan oleh penulis saat akan memulai
tindakan. Agar perencanaan mudah dipahami dan dilaksanakan oleh penulis
yang akan melakukan tindakan, maka penulis membuat rencana tindakan
sebagai berikut :
(a) Merumusan masalah yang akan dicari solusinya.
Dalam
penelitian ini masalah yang akan dicari solusinya adalah masih
banyaknya guru yang kurang disiplin dalam kehadiran dikelas pada proses
belajar mengajar.
(b) Merumusan tujuan penyelesaian masalah/tujuan menghadapi tantangan/tujuan melakukan inovasi/tindakan.
Dalam
penelitian ini penulis mengambil rencana untuk melakukan tindakan
memberikan Reward dan Punishment kepada guru-guru untuk meningkatkan
kedisiplinan guru dalam kehadiran dikelas pada proses belajar mengajar.
(c)
Merumusan indikator keberhasilan penerapan Reward dan Punishment dalam
meningkatkan disiplin guru dalam kehadiran dikelas pada proses belajar
mengajar. Indikator keberhasilan penerapan tindakan ini penulis tetapkan
sebesar 75%, artinya tindakan ini dinyatakan berhasil bila 75% guru
tidak terlambat masuk kelas dalam proses pembelajaran.
(d) Merumusan langkah-langkah kegiatan penyelesaian masalah/kegiatan menghadapi tantangan/kegiatan melakukan tindakan.
Langkah-langkah
yang diambil penulis dalam melakukan tindakan antara lain adalah
melakukan sosialisasi kepada para guru mengenai penelitian yang akan
dilaksanakan, serta menyampaikan tujuan dari penerapan tindakan yang
dilakukan oleh penulis. Kepada para guru disampaikan mengenai penerapan
Reward dan Punishment yang akan diterapkan dalam penelitian ini. Pada
siklus pertama ini, akan dipampang/ditempel diruang guru, maupun diruang
TU, peringkat nama-nama guru yang paling rendah tingkat keterlambatan
masuk kelasnya sampai yang paling tinggi tingkat keterlambatannya.
(e)
Mengidentifikasi warga sekolah dan atau pihak-pihak terkait lainnya
yang terlibat dalam penyelesaian masalah/menghadapi tantangan/melakukan
tindakan.
Penulis melakukan identifikasi siapa saja yang dilibatkan
dalam penelitian ini. Pihak-pihak yang dilibatkan dalam penelitian ini
adalah : guru, guru piket, TU, dan siswa.
(f) Mengidentifikasi metode pengumpulan data yang akan digunakan.
Metode pengumpulan data yang diambil oleh penulis merupakan data
kualitatif melalui observasi, pengamatan serta wawancara kepada siswa
mengenai kehadiran guru dikelas pada kegiatan belajar mengajar.
(g) Penyusunan instrumen pengamatan dan evaluasi.
Dalam
pengambilan data, penulis menggunakan instrument berupa lembar
observasi/pengamatan, skala penilaian serta angket yang disebarkan
kepada siswa, untuk mengetahui penilaian dari siswa mengenai tingkat
kehadiran guru dikelas dalam proses kegiatan belajar mengajar.
(h) Mengidenifikasi fasilitas yang diperlukan.
Fasilitas
atau alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
kertas (lembar pengamatan), alat tulis berupa balpoin, serta jam dinding
yang ada disetiap kelas, serta rekap jumlah kehadiran dari setiap guru.
2.Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian tindakan sekolah ini dilaksanakan melalui beberapa kegiatan, antara lain :
(a)
Menyebarkan lembar pengamatan kepada setiap Ketua kelas atau Sekretaris
kelas sebanyak 6 set, sesuai dengan banyaknya jumlah rombongan belajar
di SD Negeri 3 Gombang sebanyak 6 rombongan belajar. Dalam lembar
pengamatan itu, telah dibuat daftar guru yang mengajar dikelas itu
setiap jam dan diberi kolom jam masuk kelas serta jam keluar kelas.
(b)
Berkoordinasi dengan petugas piket yang setiap hari terdiri dari 2
orang petugas, yaitu dari guru yang tidak mempunyai jam mengajar pada
hari itu dan satu orang dari tata usaha. Petugas piket akan mengedarkan
daftar hadir guru dikelas yang telah dibuat agar dapat melihat tingkat
kehadiran guru disetiap kelas dan disetiap pergantian jam pelajaran.
Guru yang terlambat lebih dari 15 menit, dianggap tidak hadir dan diberi
tanda silang. Daftar hadir guru dapat dilihat dalam lampiran.
(c)
Setelah selesai jam pelajaran, dilakukan rekapitulasi dari hasil
pengamatan, baik dari guru piket , dari siswa maupun dari penulis.
(d) Kegiatan tersebut dilakukan terus setiap hari kepada setiap guru selama satu minggu (satu siklus).
3.Pengamatan dan Evaluasi
Pengamatan
atau observasi dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar
observasi selama satu minggu (satu siklus), untuk semua guru yang
berjumlah 12 orang. Selama pengamatan peneliti dibantu atau
berkolaborasi dengan guru piket. Pengamatan oleh peneliti meliputi : (a)
Kehadiran guru dikelas
(b) Tingkat keterlambatan guru masuk kelas (c) Waktu meninggalkan kelas setelah selesai pelajaran.
Peneliti
juga melakukan penilaian dari hasil lembar observasi yang dibagikan
kepada pengurus kelas untuk mengamati kehadiran guru dikelas. Dari hasil
pengamatan serta rekap dari tingkat kehadiran guru dikelas pada proses
belajar mengajar dapat dilihat pada tabel berikut :
Rekapitulasi Tingkat Keterlambatan Guru Pada Kehadiran Dikelas
Siklus I
0 komentar:
Posting Komentar