DEPOK: Wakil Presiden Boediono menegaskan kinerja guru harus
ditingkatkan karena negara telah memenuhi kewajibannya dengan
mengalokasikan anggaran yang cukup besar, mencapai 20% dari APBN untuk
sektor pendidikan.
Wapres mengatakan dari alokasi anggaran 20% itu, sebagian untuk meningkatkan kesejahteraan guru.
"Guru harus dimonitor. Saya minta kepada para kepala dinas pendidikan
di provinsi, kabupaten dan kota untuk memonitor para guru di daerahnya,"
katanya saat membuka acara Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan hari ini.
Boediono mengemukakan hingga saat ini masih ada laporan mengenai
kinerja guru yang buruk. Bahkan, Boediono sempat melakukan inspeksi
mendadak di sebuah daerah terpencil, dan menemukan banyak guru yang
bolos.
"Saat saya datang, yang ada hanya dua guru dari 11 guru yang ada. Yang
lainnya tidak tahu kemana perginya. Datang lagi ketika mengambil gaji,"
katanya.
Boediono mengaku sangat menyangkan kasus seperti itu, sebab sejauh ini
pemerintah terus berupaya menaikan kesejahteraan guru. Pemerintah telah
mengalokasikan 20% anggaran untuk pendidikan. Para guru, kata dia,
harus mengembalikan kenaikkan kesejahteraan itu dengan memberikan jasa
yang sebaik-baiknya kepada anak didiknya.
Wapres mengatakan menjadi guru sebetulnya bekerja denga hati. Profesi
guru tidak hanya semata-mata untuk mencari nafkah atau gaji, tetapi
mengekspresikan keinginan hati menyebarkan ilmu.
"Profesi guru adalah profesi panggilan hati. Bukan untuk mencari gaji,
apalagi untuk jadi kaya. Tetapi untuk mengekspresikan kehendak niat
dari hati, menyebarkan ilmu, kearifan bagi sesamanya, bagi generasi yang
akan datang," tegasnya.
Wapres mengingatkan komunitas pendidikan memiliki amanat yang besar
dari bangsa untuk menyiapkan generasi mendatang menjadi generasi yang
lebih baik dari sebelumnya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh mengemukakan kementerian
memang memiliki beban moral yang sangat tinggi mengingat harapan
masyarakat mengenai perbaikan generasi terdidik bertumpu kepadanya.
Selain masyarakat yang kini semakin sadar akan fungsi dan peran
pendidikan dan kebudayaan dalam menyiapkan generasi mendatang,
masyarakat juga sangat paham akan anggaran 20% dari APBN yang
dialokasikan untuk pendidikan.
“Tidak ada cara lain selain menjawab harapan yang sangat tinggi, sangat
masuk akal dan sangat benar itu dengan meningkatkan kinerja dan
integritas dalam melayani masyarakat,” katanya. (sut)
0 komentar:
Posting Komentar