| Minggu, 10 Februari 2013

"KIPRAH guru atau tenaga pengajar memang tak perlu diragukan lagi. Dalam mencerdaskan anak bangsa, guru sangat berperan penting. Tak salah guru mendapat julukan pahlawan tanpa tanda jasa karena perjuangannya dibalik layar menjadikan sejumlah putra-putri Indonesia menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa."

Sedikit kutipan dari Kepala Dinas Pendidikan cabang Anggana Mariyono saat ditemui Sapos beberapa waktu lalu.
Tokoh pengajar di Anggana ini memprioritaskan guru Sekolah Dasar (SD) sebagai ujung tombak pendidikan. Maryono punya beberapa alasan mengapa guru SD harus lebih profesional ketimbang tenaga pengajar lain yang berbeda jenjang.

"Guru SD itu adalah pengajar dimana saat anak ingin menemukan jati dirinya. Makanya, guru SD harus ditekankan untuk bisa membawa dan marangkul muridnya menjadi siswa yang betul-betul berkpribadian apik sejak dini," ulas Maryono.

Oleh karenanya Maryono menekankan kepada guru SD agar mempunyai jiwa yang besar untuk menjalankan kewajibannya sebagai tenaga pengajar. Ia mengakuai kalau beban dan tanggungjawab yang dilakukan sejumlah guru SD memang sangatlah berat. Sehingga keiklasanlah yang mampu membayar semua tugas dan tanggungjawab yang dilakukan. Dengan keiklasan yang dilakukan, Mariyono yakin, tugas yang berat itu akan terasa ringan.

"Kalau kita mengacu pada pendapatan, saya rasa tak sebanding dengan pengorbanan yang dilakukan. Oleh sebab itu saya minta kepada guru-guru kususnya guru SD agar berniatkan ibadah dan iklas dalam melaksanakan tugasnya," jelansya.

Selain itu Mariyono juga mengatakan guru SD adalah guru yang tahan banting. Dimanapun dia berada, dia harus memperhatikan kegiatan muridnya. Kinerja guru SD dapat dikatakan 24 jam. Selain menjadi tenaga pengajar yang mampu memberikan pelajaran 5 jam sehari, di luar sekolah guru SD juga wajib memperhatikan dan menegur muridnya bila melakukan kesalahan. "Tak ada yang lebih tahan banting dari pada guru SD. Kalau guru SMP atau SMA dia hanya mengajar berdasarkan jam pelajaran, namun guru SD seharian penuh. Bahkan tanggungjawab guru SD terkadang hingga keluar sakolah. Makanya dia (Guru SD, red) menjadi ujung tombak pendidikan," pungkasnya. (aya/sapos.co.id/31/05/2010)

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲